Senin, 29 Maret 2010

UNDANGAN SERTIFIKASI PALSU

Telah Beredar Surat Palsu untuk mengikuti Bimtek Pedoman Pelaksanaan Ujian Sertifikasi Guru Tahun 2010 yang mengatasnamakan Ditjen PMPTK Dengan ini kami informasikan bahwa sehubungan dengan telah beredar surat palsu untuk mengikuti Bimtek Pedoman Pelaksanaan Ujian Sertifikasi Guru Tahun 2010 yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Sertifikasi guru dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang ditunjuk oleh Menteri Pendidikan Nasional berdasarkan hasil penilaian. 2. Surat undangan untuk mengikuti bimbingan sertifikasi guru dalam jabatan sebagaimana contoh terlampir yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah merupakan sebuah “PENIPUAN” yang menyalahgunakan program sertifikasi guru. 3. Sehubungan dengan itu, kami informasikan bahwa kami tidak memiliki program sebagaimana tercantum dalam surat tersebut apalagi memungut biaya dari guru dengan jumlah jutaan rupiah. 4. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat dari surat tersebut, oleh karena itu jika memperoleh surat sebagaimana dimaksud, kami menghimbau untuk waspada dan mengabaikannya atau melakukan pengecakan kepada kami melalui telepon nomor 021-57974127 atau 021-57974122. 5. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kami mohon agar surat edaran ini diteruskan kepada kepala sekolah atau guru di wilayah kerja masing-masing. Sumber : LPMP Jatim Share

Jangan Takut UNAS

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta siswa tidak takut menghadapi Ujian Nasional (UN) yang tetap dilaksanakan oleh pemerintah pada Maret 2010. “UN itu bukan hantu, bukan momok, bukan apa-apa,” ujar Presiden kepada para murid ketika mengunjungi SMP Negeri 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis. Presiden mengatakan, UN hanya ukuran untuk mengetahui apakah siswa setelah menempuh pendidikan tiga tahun di tingkat SMP atau SMA dan enam tahun SD menguasai materi yang diajarkan. UN juga digunakan untuk mengukur kesiapan siswa menghadapi pendidikan lebih tinggi. “Kalau tidak ada ukuran tidak mungkin. Semua yang pernah sekolah juga pernah menjalani UN,” ujarnya. Apabila ada satu dari sepuluh siswa yang tidak lulus UN, jelas Presiden, bisa jadi siswa itu yang bermasalah sehingga belum tentu sistem ujiannya yang tidak baik. Presiden lalu berjanji bahwa Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama akan menyiapkan seluruh sekolah di Indonesia untuk siap menghadapi UN. “Pemerintah berketetapan karena tujuannya sangat baik, sambil dengarkan pendapat rakyat, putusan MA, dengarkan DPR, pemerintah melakukan perbaikan-perbaikan, persiapan, agar ketika UN dilaksanakan Insya Allah anak-anak kita bisa mengerjakan dengan baik dan banyak yang lulus,” kata Presiden. Saat kunjungan ke SMP Negeri 2 Labuan, Pandeglang, Presiden sempat memberikan soal-soal dari buku uji coba UN untuk tingkat SMP. Di salah satu kelas, Presiden memprotes soal ujian UN Bahasa Inggris yang menurutnya teralu sulit untuk murid SMP. “Saya mewakili murid-murid untuk SMP, Bahasa Inggrisnya menurut saya, soalnya terlalu sulit. Kalau seandainya menurut kalian soal-soal ini sulit, maka saya minta Pak Nuh (Mendiknas) agar ini dianalisa,” demikian Presiden. Soal UN Bahasa Inggris Susah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui soal ujian Bahasa Inggris untuk anak SMP terlalu susah. Penilaian ini berdasarkan soal-soal latihan Bahasa Inggris yang dibaca SBY pada saat mengunjungi SMP Negeri 2 Labuan, Pandeglang-Banten. Pada saat itu SBY tengah mendikte soal Bahasa Ingrris kepada siswa kelas 9 (3 SMP), setelah itu dia menyadari bahwa soal ujian Bahasa Inggris terlalu sulit bagi anak SMP. SBY lalu menanyakan kepada Mendiknas M Nuh apakah soal-soal Bahasa Inggris terlalu sulit. “Saya menilai ini agak sulit, ini masukan, saya pro murid jangan terlalu sulit,” kata SBY di depan siswa SMP Negeri 2 Labuhan, Pandeglang-Banten Kamis 28 Januari 2010. Selain ujian Bahasa Inggris, SBY juga mengajarkan Bahasa Indonesia dan Matematika. Dalam soal Matematika, SBY memberikan soal sendiri dengan bercerita perbedaan suhu pada saat dirinya ke luar negeri. “Anak-anak pernah datang ke kota suhunya dingin sekali? Bulan Desember Pak SBY dan Ibu Negara dan rombongan datang ke Eropa. Sampai Brussel suhunya 0 derajat, Paris minus 1 derajat celcius, Berlin minus 3 derajat celcius, setelah Denmark juga sama, tiba di tanah air suhunya kembali 30 derajat, berapa perbedaan suhunya?” tanya SBY. Dalam kelas Matematika itu SBY juga mengajar dengan menulis soal di papan tulis “Jika 4x-5 = x+13, berapa x?” Dua murid berhasil menjawab soal dengan jawaban 8, namun ketika disuruh untuk maju ke depan untuk merinci jawabannya, kedua murid itu tak bisa. Lalu SBY menjelaskan dengan cara layaknya guru matematika sehingga menghasilkan angka 8. “Mungkin karena ada SBY jadi grogi, padahal bisa,” kata SBY. Share

Ujian Nasional Tahun Depan Sistem Online..?

Ujian Nasional Tahun Depan Sistem Online..? Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh berharap ujian nasional (UN) di masa depan bisa digelar secara online lewat akses internet di sekolah. Saat ini, efektivitasnya masih diuji terlebih dulu melalui program Try Out UN Online. "Kita tunggu saja hasil evaluasi Try Out online yang digelar Telkom. Kalau soal anggaran tidak usah ditanyakan. Berapa butuhnya, nanti saya bayar, kita kan punya anggaran triliunan," kata Nuh di sela try-out online di gedung Telkom. Berdasarkan keterangan tertulisnya, Senin (15/3/2010), program Try Out Online ini digelar Telkom mulai 15 hingga 20 Maret 2010. Sedangkan ujian nasional dijadwalkan pada tanggal 22 hingga 26 Maret 2010. Telkom sendiri diharapkan dapat mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mencapai tingkat kelulusan yang lebih tinggi. Try Out UN Online baru dilakukan di enam kota di wilayah barat, seperti Sumatera, Jabodetabek, dan Jawa Barat. Namun tak menutup kemungkinan akan menjangkau seluruh daerah di tanah air. "Kita lakukan secara bertahap sebab Indonesia ini luas. Bayangkan ada berapa jumlah sekolah di negara kita. Kalau langsung diterapkan ke semua daerah, jaringan kita bisa down," seloroh Direktur Network Solution Telkom, Ermady Dahlan. Namun, ia punya harapan agar program yang jadi inisiatif Telkom ini dapat menjadi program rutin Kementerian Diknas. "UN secara resmi akan dilakukan mulai tanggal 22 Maret nanti, artinya tinggal tinggal beberapa hari lagi. Ya, kita tunggu program ini efektif atau tidak," ujarnya. Menurutnya, jika evaluasi nanti hasilnya cukup memuaskan, pemerintah akan coba menerapkannya secara nasional. "Kalau semua murid di Indonesia jadi pintar, Telkom juga yang akan diuntungkan. Penggunaan internet Speedy akan tumbuh pesat," tandas Ermadi. ( rou / wsh )detik.com Share

comment