Kekawatiran guru - guru akan hasil UNAS yang berlebihan akan membawa dampak kepada psikologi anak didiknya. Sepantasnya bapak dan ibu guru tidak terlalu membesar - besarkan Ujian yang di gelar oleh Negara secara nasional.
Anak - anak yang selesai mengerjakan USEK ( Ujian Sekolah ) sekarang mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya UNAS dengan penuh rasa kawatir , sebab kondisi lingkungan di sekolah maupun di luar sekolah yang sudah ter OPINI bahwa unas seperti momok yang menakutkan, yang seolah - olah seperti menghadapi HIDUP dan MATI.
Yang terpenting sekarang bagaimana memberikan motivasi kepada guru2 dan anak - anak untuk siap menghadapi UNAS tanpa rasa stress.
1. MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH SWT
Mendekatkan diri pada Allah SWT sangatlah penting sekali, karena tidak ada daya dan kekuatan yang setara dengan Nya. Sholat tahajud, puasa senin dan kamis merupakan sarana yang sangat baik, maka salah besar jika ada beberapa guru ataupun anak2 yang mencoba mendekatnya bukan pada Allah SWT tapi malah merapat ke dukun atau paranormal
2. MINTA DOA RESTU ORANG TUA
Orang tua yang saya maksud adalah IBU dan Bapak bukan orang yang dituakan di suatu tempat. Sorga ada di bawah telapak kaki ibu, maka sangat penting doa restu ibu dan bapak. Demikian juga ibu dan bapak yang guru yang ada di sekolah.
3. PERSIAPKAN MENTAL DAN FISIK
Mental harus di siapkan dengan baik, tidak usah grogi, tidak usah bingung, enjoy saja, nikmati saja. demikian juga dengan fisik, olah raga tetap dijaga, jangan sampai gara - gara UNAS tambah sakit
4. BUAT TARGET
Target penting untuk sebuah kesuksesan, misal target saya Nilai Ujian Nasional 37. Dengan target itu kita akan berusaha mencapainya. kalau kita gak punya target, ya mengerjakan soal hanya sekedar nya saja.
5. LATIHAN SOAL
Setelah punya target, maka untuk mencapainya harus BANYAK berlatih soal. Ingat UNAS hanya menjawab soal dengan memilih jawaban a,b,c,atau d /e
6. BERSERAH DIRI DAN IKHLAS
Setalah berusaha dengan maksimal, kita ikhlas apapun hasilnya setelah UNAS selesai. Ini juga penting supaya kita tidak stress manakali hasilnya tidak seperti yang di harapkan.
WhatsApp
Share
(Dikdas): Menanggapi sejumlah guru
yang gelisah lantaran namanya belum terjaring dalam aplikasi Data Pokok
Pendidikan (Dapodik) sehingga terancam tak mendapat tunjangan, Sumarna
Surapranata, Ph.D., Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar, mengatakan mereka tak perlu khawatir. Jika data belum
terjaring, kemungkinan besar pengisian instrumen pendataan oleh operator
sekolah belum lengkap. Maka yang perlu dilakukan adalah melengkapi
instrumen pendataan. 
Kekawatiran guru - guru akan hasil UNAS yang berlebihan akan membawa dampak kepada psikologi anak didiknya. Sepantasnya bapak dan ibu guru tidak terlalu membesar - besarkan Ujian yang di gelar oleh Negara secara nasional.
