Sabtu, 05 November 2011

Khutbah 'Iedul Adha : TOTAL BERIBADAH, CINTA ALLAH DIDAPAT

Oleh : Dr. H.Agus Sukaca, K.Kes.[1]

ألَسلامُ عليكم ورحمةُ الله وبركاتُهُ

الَحمدِلله. نحمده ونَسْتَعِينُهُ و نسْتَغْفِرُهُ وَنتُوبُ اليه , ونعوذ بِهِ من شرور أنفسنا. من يهدِ اللهُ فلا مضلَ لَهُ، و من يضلل فلا هادى له، ونشهد ان لا اله الاٌ الله و انَّ محمّدًا عبده ورسولُه، أرسله بالحقِّ بشيرًا ونذ يرًا بين يدى الساعة، من يطعِ اللهَ و رسولَهُ فقد رشدَ ومن يَعْصِمُهَا فقد غَوَى، نَسْأَلُ الله ربنا أنْ يَجْعَلَنَا مِمَّنْ يُطِيْعُهُ و يُطِيْعُ رَسُوْلَهُ، و يَتَّبعُ رضوانَهُ و يَجْتَنِبُ سَخَطَهُ فَإنَّمَا نحن بهِ و لهُ.

الله أكبر, الله أكبر, لا إله إلا الله الله اكبر, الله اكبر ولله الحمد.

أمٌا بعد, فيا عبادالله أوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتٌقون، فاتقواالله حقٌ تقاته ولاتموتنٌ إلا و أنتم مسلمون

الله أكبر, الله أكبر, لا إله إلا الله ، الله اكبر, الله اكبر ولله الحمد.

Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah!

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang dengan kasih sayang-Nya telah memberikan petunjuk bagi ummat manusia berupa al-Qur’an dan as-Sunnah. Sungguh beruntunglah orang-orang yang mengikuti petunjuk-Nya, dan merugilah orang-orang yang mengabaikan-Nya.

Hari ini kita berhari raya ‘Iedul Adha , hari raya umat Islam di samping ‘Iedul Fithri sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

أُمِرْتُ بِيَوْمِ الْأَضْحَى عِيدًا جَعَلَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ

"Aku diperintahkan pada hari Kurban untuk menjadikannya sebagai hari raya, Allah 'azza wajalla telah menjadikannya untuk umat ini." (HR Nasai dan Abu Daud)

‘Iedul Adha yang berada pada bulan Dzulhijjah, adalah bulan haram, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

"Sesungguhnya zaman itu terus berputar sama seperti saat Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada dua belas bulan, dan empat di antaranya adalah bulan-bulan haram, dan tiga di antaranya adalah bulan-bulan yang berurutan yaitu; Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Sedangkan bulan Rajab adalah bulan Mudzar yaitu bulan yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya'ban."(HR Bukhari)

Bulan Dzulhijjah adalah bulan istimewa! Merupakan bulan pelaksanaan 2 jenis ibadah yang luar biasa: haji dan kurban.

الله أكبر الله اكبر ولله الحمد

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia!

Haji adalah ibadah yang wajib kita laksanakan sekali seumur hidup. Konsekuensi dari kewajiban haruslah diikuti dengan upaya yang sungguh-sungguh. Apabila pelaksanaannya memerlukan alat atau sarana, mengadakan alat atau sarana tersebut menjadi wajib. Haji memerlukan sarana antara lain berupa ONH, maka mengumpulkannya adalah wajib hingga mendapatkan istitha’ah melaksanakan ibadah haji.

Siapapun yang berusaha dengan sungguh-sungguh, akan dimudahkan Allah untuk berangkat, terlepas seperti apa status ekonominya. Banyak orang miskin bisa berangkat haji, padahal penghasilannya hanya pas-pasan. Ada tukang cuci, buruh tani, tukang becak, buruh pabrik, pegawai rendahan, satpam, dll.

Kenapa demikian?

Mereka memutuskan berangkat haji dan menjadikannya sebagai bagian dari impian hidup mereka. Mereka berdoa siang malam kepada Allah untuk dimampukan, dan mereka berusaha sungguh sungguh dengan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk perbekalan haji. Di antara mereka ada yang persiapannya memerlukan waktu lama sampai puluhan tahun, ada yang cepat mendapat panggilan Allah dengan bantuan orang lain, dan ada pula yang meninggal sebelum persiapannya selesai. Mereka yang meninggal dalam mempersiapkan perjalanan haji, Insya Allah mendapatkan ampunan Allah atas ketidakmampuannya berhaji dan mendapatkan pahala yang besar atas upayanya itu.

Apabila ada di antara jama’ah sekalian yang belum melakukan persiapan keberangkatan haji, tetapkan niat saat ini juga untuk berangkat, dan segera persiapkan. Sisihkan sebagian harta yang dimiliki sebagai modal awal, segera buka tabungan haji, dan sisihkan setiap mendapatkan penghasilan untuk tabungan haji.

الله أكبر الله اكبر ولله الحمد

Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah!

Kurban adalah syari’at Allah yang telah dilaksanakan sejak nabiyullah Ibrahim as, sebagaimana hadits dari Zaid bin Arqam dia berkata:

"Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah maksud dari hewan-hewan kurban seperti ini?" beliau bersabda: "Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak kalian, Ibrahim." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas apa yang akan kami dapatkan dengannya?" beliau menjawab: "Setiap rambut terdapat kebaikan." Mereka berkata, "Bagaimana dengan bulu-bulunya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan." (HR Ibnu Majah)

Kurban merupakan amalan yang sangat dicintai Allah, sebagaimana hadits dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

"Tidak ada amalan yang dilakukan oleh anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah selain dari pada mengucurkan darah (hewan kurban). Karena sesungguhnya ia (hewan kurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah)

Ketika ada seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar tentang hukum menyembelih hewan kurban, Ibnu Umar lalu menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin melakukannya." Laki-laki itu mengulangi pertanyaannya. Ibnu Umar lalu berkata, "Tidakkah kamu bisa memahaminya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin melakukannya!" (HR Tirmidzi)

Betapa Rasulullah menekankan agar kaum muslimin menyembelih hewan kurban pada hari adha tergambar dari sabda beliau:

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا

"Barangsiapa memiliki kesempatan (untuk berkurban) namun tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami." (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah)

الله أكبر الله اكبر ولله الحمد

Kaum Muslimin dan Muslimat yangb berbahagia!

Marilah kita raih kesempatan untuk berkurban! Kita persiapkan dengan baik ibadah ini hingga dapat melaksanakannya. Jangan menunggu mempunyai kelebihan uang, tetapi tetapkan menjadi anggaran tahunan kita! Kalau perlu kita menabung selama setahun. Bila tahun ini belum bisa, tetapkan tahun depan bisa! Bulan ini mulai menabung!

Kesungguhan kita melaksanakan amalan yang dicintai Allah, akan mendatangkan kecintaan Allah buat kita. Tidak ada kebahagiaan tanpa kecintaan Allah! Dan cinta Allah akan datang manakala kita mencintai-Nya.

الله أكبر الله اكبر ولله الحمد

Kaum Muslimin Rahimakumullah!

Bagaimana awal pelaksanaan ibadah kurban, diabadikan dalam al-Qur’an:

فلمَّابَلَغَ مَعَهُ السّعْىَ قاَلَ يآ بُنَىَّ إنِّى أَرَى فِى المَنَاِم أَنّىِ أذْبَحُكَ فَانْضُرْ ماذاَ ترى, قال يآأبت افعل ما تؤمر ستجدنى إنشاءألله من الصابرين (الصفّات 102)

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku, aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab:”Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (As Shaffat 102).

Keduanya berserah diri meninggikan perintah Allah. Ibrahimpun membaringkan puteranya dalam posisi siap disembelih.

فَلَمَّآ أسْلَمَا وَ تَلّه لِلجبين

“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya (nyatalah kesabaran keduanya)

قدْ صَدَقْتَ الرءيآ إنَّا كَذَالِكَ نَجْزِى المُحْسنِيْنَ

“Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kebada orang-orang yang baik”

إنّ هذا لَهُوَ البلاؤالمبِيْن, وفَدَيْناَهُ بِذبْحٍ عَظِيْمٍ

“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”

ألله أكبر ألله أكبر ولله الحمد

Perintah Allah tersebut merupakan ujian bagi Ibrahim, siapakah yang lebih dicintainya: Allah atau Isma’il. Beliau lulus dengan memilih Allah dan mengorbankan anaknya sehingga mendapat predikat muhsinin. Allah yang maha rahman dan rahim tidak membiarkan prosesi penyembelihan Ismail terlaksana, karena kecintaan Ibrahim dan Ismail kepada-Nya telah terbukti. Dia ganti Ismail dengan dzibhin ‘adzim atau sembelihan yang besar.

Nabiyullah Ibrahim dan Isma’il telah memperlihatkan bagaimana seharusnya seorang hamba bersikap terhadap perintah Allah. Kecintaan mereka kepada Allah benar-benar berada pada tataran tertinggi sehingga nyawa dan anak, dengan ikhlas dikorbankan demi kecintaannya kepada Allah. Kecintaan Ibrahim yang sangat besar kepada puteranya Isma’il, tidak menyurutkan langkahnya untuk melaksanakan perintah Allah. Inilah sesungguhnya inti ajaran tauhid sebagaimana kita persaksikan dengan kalimah لا اله الاٌ الله.

Kurban adalah perlambang kecintaan kepada Allah tanpa batas, melebihi cinta manusia kepada apapun selain Dia. Berkurban hendaknya diikuti komitmen menjadi kekasih Allah dengan menjalankan perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya, dan menjalani hidup sesuai petunjuk-Nya. Seorang kekasih mau melaksanakan apa saja demi keridhaan kekasihnya.

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah!

Kita wujudkan cinta kita kepada Allah dengan kesungguhan hati, tetesan keringat, harta, jiwa raga, hingga Allah menemukan bukti bahwa kita sungguh-sungguh mencintai-Nya dengan jihad dan sabar.

Marilah kita memohon kepada Allah agar Dia berkenan membimbing kita pada jalan yang benar:

أللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحمَّد وعَلىَ آلِ محمَّد كماصلَّيْتَ عَلىَ إبْرَاهِيْم وآلِ إبْرَاهِيْم وبَارِكْ عَلىَ مُحمَّد و عَلىَ آلِ مُحَمَّد كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إبْرَاهِيْم وعَلىَ آل إبراهيم إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيْد.

اللّهُمَّ اغفِرْلِلمُسْلمينَ و المسلمات والمؤمنين والمؤمنات، الأحياءِ مِنْهُمْ والأمْوَاتِ، يا قاضِىَ الحَاجَاتِ، إنَّك عَلىَ كٌلِّ شَيءٍ قَدِير.

أللّهمَّ ألِّفْ بين قلوبِ المُسْلِميْنَ والمُسْلِمَاتِ والمُؤمِنِيْنَ والمُؤمِنَاتِ، أللّهٌمَّ أصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهٌمْ، أللّهُمَّ إنَّا نَسْاَلٌكَ الثَّبَاتَ فِى الأمْرِ والعَزيْمَةَ عَلىَ الرُّشْدِ بِرَحْمَتِكَ يآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن

رَبَّنَاآتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً و فِى لآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّار

و صَلَّى اللهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وعَلىَ آلِهِ واصْحَابِهِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْن، وَسَلامٌ عَلىَ المُرْسَلِيْن والحَمْدُللهِ رَبِّ العَالَمِيْن

والسلام عليكم و رحمة الله و بركاته

[1] Ketua Majlis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Share
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda sangat membantu kami dalam mengembangkan dan mengelola blog kami

comment