Sabtu, 17 April 2010

Pelatihan Media Pembelajaran di Royal Tretes View Prigen

Bertempat di Hotel Royal Tretes View Prigen Kabupaten Pasuruan, Pelatihan Pemanfaatan Media Pembelajaran program informasi pembelajaran dibuka oleh kepala dinas pendidikan propinsi jawa timur. PEmbukaan diadakan tepat pukul 17.00 WIB bertempat di hall. Dalam laporannya ketua panitia Drs. Zaenal Arifin , MA menyampaikan peserta sebanyak 75 orang dari SMP / MTs Propinsi Jawa Timur.Pelatihan sendiri diadakan mulai tanggal 15 s.d. 18 april 2010.
Kepala Dinas pendidikan jawa timur , drs. Suwanto, MSi, mengingatkan kepada seluruh guru bahwa jika ingin ikut berkompetisi dalam dunia ini maka jangan hanya jadi penonton , tetapi harus ikut menjadi peserta yang aktif. 3 hal yang harus dikuasi untuk ikut berkompetisi adalah. 1. harus menguasai teknologi. 2. harus menguasai management. 3. harus memiliki sumber daya manusia yang handal.
Pada kesempatan tersebut para peserta mendapatkan materi pembelajaran online yang meliputi radio straming, video straeming, membangun blog, dll. Untuk bapak dan ibu alumni pelatihan tik royal tretes view diharapkan aktif di milis TIK Jatim. Untuk yang igin join silahkan clik link berikut. Click to join tkip_jatim

Click to join tkip_jatim

Share

Kamis, 08 April 2010

Mendiknas Tidak Berani Jamin Biaya Pendidikan Lebih Murah

Irwan Nugroho - detikNews Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan pemberlakukan UU Badan Hukum Pendidikan (BHP). Mendiknas M Nuh tidak berani menjamin biaya pendidikan akan lebih murah setelah UU BHP itu dibatalkan. "Kalau kita bicara biaya pendidikan yang berkualitas itu kalau dijamin murah saya tidak berani. Sekolah bagus, murah, itu saya nggak berani, yang namanya pendidikan bagus itu biayanya mahal," kata Mendiknas M Nuh dalam jumpa pers di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (8/4/2010). M Nuh mengatakan memang ada paradoksal dengan anggaran pendidikan yang tidak sampai 20 persen, biaya sekolah atau kuliah murah. Saat ini dia tidak tahu dimana letak missing linknya ketika anggaran 20 persen itu malah membuat biaya pendidikan mahal. "Yang penting saya kira, biaya yang ditanggung oleh masyarakat itu harus harus terjangkau. Biaya pendidikan bisa jadi tinggi, tapi, dalam kondisi kaya apapun, biaya yang ditanggung masyarakat harus terjangkau," imbuhnya. Saat ini menurut Nuh, bagaimana biaya pendidikan bisa terjangkau terutama di perguruan tinggi Kementerian Pendidikan sedang memetakan paradoksal anggaran pendidikan tersebut. "Kita belum merampungkan cost structure analysis. Sekarang kita sedang memetakan paradoksal itu tadi. Salah satu yang positif di BHP di perguruan tinggi itu 20 persen harus keluarga miskin. Ini bisa kita ambil, dalam menata lanskap yang baru itu, tentang keterjaminan orang-orang yang belum terbiayai," pungkasnya. (mpr/gah)
Share

comment